Sinopsis Ashoka Samrat episode 302 by Meysha lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 302 by Meysha lestari. Radha Gupta memberitahu Ashoka sesuatu. Ashoka terkejut. RadhaGupta berkata, "kita akan mengetahui petunjuk pertama untuk menemukan pembunuh Achary Chanakya." Ashoka tahu semua ini terjadikarena hadiah yang di tawarkan. tradahgupta setuju, "kami telah  memeriksa senjata yang di gunakan untuk menyerang Achary Chanakya. Hanya pandai besi tertentu yang membuat senjata itu." Ashoka menyahut penuh harap, "kalau begitu kita tidak boleh menundanya.."

Siamak bertemu Helena di penjara. Siamak memberitahu Helena kalau Bindusara mempercayai airmata palsunya, "dia merasa bersalah, nenek benar." Helena menyuruh Siamak selalu mengikuti kata-katanya, "dengan cara itu kau akan selamat." Siamak mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Shushim dan Charu bisa melakukan apapun jika mereka bisa bersekutu dengan Tantrik. Ashoka juga menjadi musuhku sekarang, "aku punya di sekitar kita." Helena menyakinkan Siamak, "aku masih hidup. Aku tidak akan mati sebelum membuatmu duduk diatas tahta. Satu rencana gagal, tapi bukan aku. Aku telah mengganti rencanaku. Ayahku akan meninggalkan ribuan pasukan Yunani di perbatasan Magadha sebelum dia kembali. Kau hanya perlu memberikan pesan ini padanya. Dan kau akan melakukannya seorang diri." Helena memberikan kalungnya pada Siamak untuk di berikan paa ayahnya, "mereka akan mendengarkanmu. Ayahku akan memastikan dia membalas dendam atas penghinaan yang ku alami di sini." Siamak menyembunyikan benda itu di belanag bajunya dan pergi dari sana.

Ashoka bersiap hendak peri ke suatu tempat dengan para parjurit. Kaurvaki datang, dia ingin menemani Ashoka. Tapi Ashoka menyarankan untuk mengatur kunjungan Kaurvaki ke beberapa negara bagian. Kaurvaki menolak untuk peri seorang diri, "ibumu mengatakan hari bahwa..." Ashoka menyela, "..iya, aku tahu. Tapi aku harus pergi untuk melakukan pekerjaan penting." Kaurvaki tak mau membiarkan Ashoka pergi tanpa dirinya, "antara aku ikut denganmu atau kau jangan pergi." Radha Gupta menyuruh Ashoka mengalah pada seorang wanita." Ashoka setuju, "siapa yang bisa menghentikan wanita kalau mereka telah memutuskan untuk melakukan sesuatu." radha Gupta tersenyum.

Bindusara pergi ke tempat di mana lukisan para pahlawan magadha di simpan. Dia berdiri di depan lukisan Chanakya dan berkata, "kau melakukan semuanya dalam kekuasaanmu untuk memperkuat keturunan Maurya. Kehadiranmu membuat semua orang merasa damai. DI sisi lain, aku, yang selalu membuat malu di hadapan rakyatnya sendiri. Setelah hari ini, semua orang akan mengenal aku sebagai Smarat yang lemah. Lupakan tentang menyatukan negeri, aku bahkan tidak bsia menyatukan keluargaku. Ada banyak isu dalam keluarga yang tidak bisa aku lihat. AKu tidak bisa melihat musuh yang ada di dalam keluargaku. Aku terus melindungi penjahat dan menghukum orang yang tidak bersalah. Ibi bukti kalau aku mudah terpengaruh oleh kata-kata orang lain. AKu mempercayai orang secara membabi buta. Ibuku, saudaraku ingin membunuhku. Keluarga yang seharusnyaideal berubah menjadi musuh masyarakat. Anakku sendiri di bunuh di depan mataku. Aku bahkan hampir membunuh anakku yang tidak bersalah dengan tanganku sendiri. Aku anak yang gagal, murid yang gagal, juga ayah dan raja yang gagal. Aku menodai nama baik keluargaku. AKu tidak tahu aapakah aku bsia merubahnya menjadi bagus lagi. Aku masih tidak tahu salahku di mana." Tak sanggup menanggung beban hatinya, Bindupun pingsan.

Ashoka datang ke rumah pandai besi. Dia menunjukan belati yang di gunakan untuk membunuh Chanakya, "apakah senjata ini kau yang membuatnya?" Pandai besi mengamati belati itu dan mengangguk, "ya, belati ini memang buatanku, tapi aku tidak tahu siapa yang membelinya." Ashoka memegang lehernya, "apakah seseorang dari keluarga kerajaan?" Radha Gupta mencegah perbuatan kasar Ashoka. Ashoka melepaskan pandai besi itu. pandai besi berkata, "aku pasti tahu kalau mereka dari keluarga kerajaan. Tapi siapapun yang datang kesini untuk membeli senjata selalu menyembunyikan identitasnya. Aku tidak tahu siapa yang membelinya, tapi memang benar itu senjata buatanku." Ashoka memerintahkan prajurit agar menangkap pandai besi itu.

PREV  1  2
Bagikan :
Back To Top