Sinopsis Ashoka Samrat episode 321 By Meysha
Lestari. Ashoka dan Shushim mengikat Nikator dan Mir Khorasan ke
pillar. Karena terlalu lemah dan terluka, Ashoka terjatuh. Ashoka memberitahu
Shushim kalau Samrat akan mengambil keputusan. Shushim menyahut, "keputusan
telah di ambil!" Ashoka meminta Shushim menghentikan niatnya, "itu melanggar
aturan perang." Mir dan Nikator setuju denga Ashoka, "kami sudah menyerah."
Shushim menjawab, "hanya kita yang tahu. Rakyat tidak tahu." Shushim lalu
menggork leher Mir, Mir pun tewas menggenaskan.
Nikator protes, "....hanya
Samrat yang punya hak untuk mengambil keputusan. Kau bahkan bukan Yuvraj."
Shushim menyuruh Nikator diam, "kau mengajariku agar memanfaatkan setiap
kesempatan ketika kita melihatnya." Lalu sekali tebas, nikator pun tewas
menyusul Mir Khorasan. Ashoka menyebut tingdakan Shushim tidak bermoral, "ayah
tidak akan pernah memaafkan mu!" Shushim tertawa, "kau seorang Yuvraj tapi masih
berpikir begitu rendah. Tidak ada moral dan tidak bermoral dalam peperangan."
Shushim lalau mendorong Ashoka yang terluka kedalam api sambil berkata, "hanya
kemenangan yang penting. AKu menang hari ini karena dirimu! Terima kasih!"
Shushim keluar sambil mengumumkan kalau oerang telah berkahir,
"Nikator dan Mir Khorsan telah madti!" Bindu memeluk Shushim edngan gembira.
Para ratu juga datang kesana. Charu memeluk Shushim dengan bangga. Dharma
bertanya tentang Ashoka, tapi tak seorangpun menghiraukan dia. Subhrasi
mencari-cari Siamak. Bindu memerintahkan prajurit mencari Siamak. Dharma hendak
pergi mencari Ashoka, tapi Radha Gupta melarang, "anda jangan masuk kedalam.
Tidak bagus untuk kesehatan. Nayak akan membawa Ashoka dengan selamat." Semua
orang mengelu-elukan Shushim.
Ashoka terbaring pingsan dengan api di sekelilingnya. Kaurvaki
sedang berdoa di depan Diya yang di nyalakannya untuk Ashoka. Nyala diya
bergoyang, Kaurvaki segera menutupinya dengan tanganya. Kaurvaki cemas, "apakah
Ashoka sedang dalam bahaya?" Kaurvaki segera berdoa pada Mahadev agar
menyelamatakan Ashoka. Kaurvaki membaca Mantra Mrityunjaya untuk Ashoka.
Tiba-tiba turun hujan di Patliputra. Api padam dan Ashoka tersadar dari
pingsannya. Kaurvaki sangat lega ketika Diya Ashoka kembali menyala normal.
Kaurvaki menatap Linga Shiwa dengan bahagia. Jagannath melihat semua yang di
lakukan Kaurvaki dari jauh dengan rasa marah.
Ashoka melangkah tertatih-tatih dengan susah payah. Helena
ingat tentang kecuragan Nikator padanya dan Ashoka yang telah menyelamatkann
dirinya. Helena segera mengambil belati dan hendak bunuh diri. Ashoka datang dan
menahan pisau itu tepat waktu sambil berkata, "jika aku tidak membunuhmu maka
aku juga tidak akan membiarkan kau mati." Ashoka memaksa Helena menjatuhkan
belatinya. Kata Ashoka lagi, "aku merasa sedih padamu. Sebenarnya adalah kau ini
nenekku." Ashoka menyuruh prajurit membawa helena ke poenjara dan menjaganya
dnegan ketat. Helena tidak melawan. Siamak melihat helena di giring prajurit.
Nayak sedang menuju ke arah Siamak. Cepat-cepat Siamak mengoleksn abu hitam ke
wajahnya dan pura-pura pingsan. Nayak membopong Siamak. Helena memlihat itu dan
menatapnya dengan air mata berlinang. Nayak menanyakan tentang Ashoka pada
ptajurit. Prajurit membeirtahu Nayak kalau Ashoka baik-baik saja.
Di ruang sidang, Bindu dengan berkata pada shushim dengan
bangga, "kau layak mendapat semua pujian atas kemenangan hari ini nak. Kau telah
membuat kita semua menang dengan mengalahkan musuh-musuh kita." Dharma lega
melihat Ashoka baik-baik saja. Melihat kedatangan Ashoka, Shushim membual, "akan
lebih baik kalau ayah menghukum mereka semua, tapi mereka tidak mau menyerah.
Aku terpaksa membunuh mereka semua. Maafkan aku jika aku membuat kesalahan."
Bindu menggeleng, "tidak, kau telah membuat kami semua bangga. Semua pujian
adalah untukmu." Shushim pura-pura merendah, "aku tidak akan berhasil jika ayah
tidak membantuku. Memang benar, awalnya aku meragukan mereka dan pergi mencari
Ashoka. Tapi ketika kebali, segalanya telah lepas kendali. Aku tak bisa menerima
semua pujian ini bahkan jika aku ingin. Segalanya akan berbeda kalau aku tidak
pergi ke Kalinga. Ratu Dharma menyuruhku mencari Ashoka.... Jika aku tidak
melakukan itu, maka pertumpahan darah tidak akan terjadi. Rakyat yang harus
menerima pujian itu. Mereka membantuku menjalankan rencana menggunakan minyak
tepat waktu..."
Radha Gupta ingin mengatakan sesuatu, tapi Nayak melarangnya.
Shushim terus membual. DIa mengucapkan terima kasih pada ibu pertiwi karena
telah memberinya kesempatan itu. Bindu memuji kesabaran Shushum, "kami tidak
akan melupakan apa yang telah kau lakukan untuk kami. Kau hanya melakukan satu
kesalahan, yaitu membawa pulang saudaramu dari Kalinga. Kita pasti akan menang
jika kau tidak pergi kesana." Ashoka meraih sesuatu saat kakinya tersandung.
Semua orang menoleh ke arah Ashoka. Bindu menyebut Ashoka sebagai sumber
malapetakan bagi mereka. Bindu meminta Shushim memberitahu Ashoka agar tidak
muncul di hadapannya, "aku merasa sedih atas apa yang telah dia lakukan pada
Magadha setiap kali aku melihatnya."
Seorang prajurit pembawa pesan dari Kalinga datang. Dia membaca
pesan itu dnegan keras dan lantang. Isi pesan dari Jagannath adalah: "Ashoka
telah menjadi masalah yang sangat besar kami dan telah menjadi musuh kami. Aku
telah di permalukan di Kalinga. Aku mendapatkan Kalinga kembali bukan atas
bantuan kalian tapi karena kesepakatan yang ku buat dengan saudaraku. Aku
mengirimnya pulang karena kembali ke Patliputa sebelum segala sesuatunya lepoas
kendali. Aku mengatakan ini padamu semua untuk memberitahumu kalau kau tidak
berjasa pada kami. Putramu membuang semua kebaikanmu dengan menyerang kami..."
Setelah membacakan pesan itu, prajurit itu segera pergi.
Bindu menanyai Ashoka dnegan geram, "benarkan itu? Bagaimana
bisa kau melakukan itu?" Radha Gupta hendak mengatakan sesuatu, tapi Bindu tak
mengizinkannya, "aku tidak akan membiarkan siapapun bicara atas namanya hari
ini. Kebisuannya telah menjawab semuanya. Kemanapun kau pergi, kau hanya membuat
malu diriku. Kau adalah musuh terbesar yang dalam wujud orang yang di cintai."
Mendengar itu, Ashoka teringat Siamak dan Helena. Bindu menanyai Ashoka kembali,
"kau adlaah musuh keluarga. Apakah aku salah dalam mengenalimu? Ingatkan kau
siapa kau dulu? Hari ini kau seperi orang asing bagiku. Kau bukan lagi Ashoka
yang sama yang membuat aku bangga. Aku merasakan kebencian padamu setiap kali
aku melihatmu. Apa yang telah terjadi padamu?"
Ashoka menajwab kalau dirinya akan menjawab semua pertanyaan
itu jika seorang ayah yang bertanya padanya, "aku hanya akan bicara bicara di
depan seluruh anggota keluarga, radha Gupta dan Mahamatya. Anak ini ingin
mengatakan banyak hal padamu hari ini." Bindu lalu menyuruh semua orang pergi...
SInopsis Ashoka Samrat episode 322 by Meysha Lestari.