Sinopsis Ashoka Samrat episode 308 by Meysha
lestari. Prajurit Takshak mengepung Ashoka dan rombongan. Takshak
muncul untuk menemui Ashoka dkk. Ashoka menyadari kalau Takshak tidak sedang
mabuk. Ashoka berpikir, "aku harus melakukan sesuatu agar dia hilang akal."
Takshak menuntut penjelasan mengapa Ashoka menyusup ke istananya. Ashoka
menjawab, "orang pemberani tidak takut siapapun. Aku telah membobol keamanan
yang kau banggakan." Taskhak membalas, "kalau begitu kau tidak akan keluar
hidup-hidup dari sini." Takshak mengenali Jagannath dan mengejeknya, "kau datang
kesini untuk berperang dengan bantuan anak kecil ini?"
Kaurvaki yang membalas, "aku kasihan padamu. Kau salah melihat
kematian sebagai anak kecil." Takshak mengagumi kecantikan Kaurvaki. Kaurvaki
menyebut Takshak pengecut kalau dia tak mau menerima tantangan Ashoka. Ashoka
setuju, "dia sudah ketakjutan melihatku, Tak ada gunanya menanntang dia." Radha
Gupta mengenalkan Ashoka pada Takshak. Takshak menegur Jagannath karena
mempercayai Maurya sekali lagi, "kau tidak belajar dari kesalahanmu.." Ashoka
dan Takshak saling tantang. Siapapun yang pertama kali berhasil mengosok hidung
yang lain ke tanah akan jadi pemenang.
DI Magadha,. malam hari, Charu melihat prajurit membuat
persiapan untuk Holika Dahan. Dia sangat cemas karena Sushim belum juga datang,
"apakah dia sedang dalam masalah?"
Sushim menuntut untuk di bebaskan. Nikator berkata padanya,
"kau hanya bsia berteriak, tapi tak akan ada yang membantumu! Ayahmu tidak akan
datang kesini. Hanya ada satu orang yang bisa menolongmu, saudara tercintamu
Ashoka. Tapi sayangnya dia tidak ada di sini. Sangat mustahil bagi dia untuk
kembali dari mana dia telah pergi..."
Taskhak dan Ashoka bertarung pedang. Ashoka berhasil menikamkan
pedangnya ke tubuh Tashak. Tapi Taskhak menarik pedang itu keluar dari
tubuhnya.DI alalu mendorong Ashoka.
Mikator datang ke istana Patliputra untuk merayakan Holika
Dahan dengan Bindusara dan keluarga kerajaan. Siamak terlihat bahagia. Charu
cemas memikirkan Shushim. "seharusnya Shushim juga ada di sini jika Nikator ada
di sini. Aku tak tahu apa yang sedang dia lakukan." Bindu juga menanyakan
Shushim. Charu berkat akalau Shushim menolak untuk bermain Holi, karena Holi
perayaan favorit Crupad, "Shushim bilang di atak mau merayakan Holi selamanya."
Bindu denga sedih menjawab, "aku juga tidak mau bermain Holi, tapi aku tidak
berdaya karena kau ini Samrat." Dharma berpikir, "hanya tuhan yang tahu
kebenarannya. Kau akan segera menyadarai bertapa murninya hati Ashoka ketika
saatnya tiba. Semua yang di lakukan Ashoka adalah demi kebaikan Magadha. Tuhan
tolong beri anakku kekuatan agar dia berhasil menghapus dosa dan menengakan
kebenaran dan dharma."
Takshak berhasil mencengkeram leher Ashoka dan mendorongnya ke
tanah. Ashoka mengambil batu lalu menyerang Takshak. Takshak hilang kesadaran.
Ashoka mengambil pedangnya. Dia membelakangi Takshak. Begitu Takshak berdiri,
Ashoka segera mengayunkan pedangnya. Kaurvaki mundur dengan kaget saat pedang
Ashoka menggorok leher Takshak.
Bindu memulai ritual Holika Dahan. Dharma berharap Ashoka
mengakhiri kejatahan di Magadha dengan cara itu. Sehingga sejarah hanya akan
mengingat kebaikan saja. Nikator melihat api rutual dan berpikir, "api ini
mentembunyikan kegelapan yan akan menelan magadha. Besok kita akan bermain holi
dengan Bindu dan darahnya..."
Kevalnath terbangun. Dia sangat gembira mengingat kalau hari
ini adalah Holi, "aku mendapat kerajaan ini di hari holi saja.." Kevalnath
mengulurkan tangannya saat menyapa matahari. Darah menetes di tangannya.
Kevalnath berteriak kaget, "ini tidak mungkin!" Ashoka menyahut, "aku tidak suka
membuat keributan di pagi hari...." Kevalnath memanggil prajurit. Ashoka
berkata, "aku telah membunuh Takshak dan masuk ke istanamu. Tak seorangpun
melihatku. Kau masih berpikir mereka akan bisa menyakitiku?" Kevanant ingin tahu
siapa Ashoka, "siapa kau? Apa yang kau inginkan...?" Ashoka menyarankan agar dia
mengembalikan apa yang telah di rambat dari seseorang. Kevalnath menolak. Ashoka
berkata, "aku lebih unggul disini. Aku akan memberimu kesempatan yang lain."
Ashoka menunjukan pasukannya pada Kevalnath, "Samrat Bindusara
membantu Maharaja Jagannath untuk mendapatkan kembali tahtanya. Aku Ashoka
Maurya. Aku disini untuk menjalankan perintahnya. Ayah dan kakakku hanya
menunggu isyaratku. Mereka akan menyerang dari kedua sisi begitu aku mengirim
isyarat. Kau harus segera memutuskan dengan apa kau ingin bermain holi... warna
atau darah?"
Siamak ingin menghiasi foto kedua orang tuanya dengan darah.
Dia bicara pada foto Justin, "aku tidak tahu mengapa tuhan tidak menjadikan aku
sebagai anakmu. Aku tak tahu mengapa tapi aku merasa sangat dekat denganmu. AKu
berjanji padamu akau akan membalas dendam atas penghinaan yang di berikan
padamu. Aku juga akan memenuhi keinginanmu hari ini!"
Siamak memberi salam pada Bindusara dan berkata, "jangan cemas
semua hal buruk akan berakhir. Akua akan membebaskan dirimu." Bindu terkesan
oleh kedewasaannya, "banyak yang terjadi dalam hidupmu tapi kau tidak, tapi kau
begitu perhatian pada semuanya. Kau selalu terlihattenang dan tidak pernah
menuntut apa-apa. Kemana perginya anggota keluarga yang lain?" Siamak menyahut
kalau dirinya belum melihat kakaknya sejak tadi. Bindu menyuruh Siamak
memberitahu Charu kalau dirinya ingin ketemu, "aku akan menunggunya di kamar
Ratu Subhrasi." Sebelum pergi, Bindu mengucapkan selamat holi pada Siamak dengan
mengoleskan warna ke wajahnya. Melihat itu, DHarma merasa sedih. Dia membatin,
"aku tidak tahu mengaapa Ashoka dan aku di hukum Aku mebih mencemaskan ayah dari
anakku daripada Magadha."
Kevalnath meminta maaf apda sudaranya karena telah menjadi
serakah. Jagannath memaafkan dia. keduanya lalu berpelukan. Istri memeluk suami
dan anaknya juga. Kevanath mengumunkan kalau dirinya menyerahkan tahta Kalinga
kembali hari ini pada pemiliknya yang sah. Ashoka bertanya-tanya apa kira-kira
yang sedang di Patliputra. Sinopsis Ashoka Samrat episode 309 by Meysha
lestari.