Sinopsis Ashoka Samrat episode 305 by Meysha Lestari. Dharma
mendengar apa yang dikatakan Kaurvaki pada Bindusara. Kata Kaurvaki, "apakah
anda pernag melihat apa yang dia tanggung untuk melawan mushh-musuh Maurya? Dia
bahkan tidak mengalah pada kematian. Alasannya adalan negeri ini dan anda! Dia
hanya sendirian di Taskhila, duia menganggap dia telah mati. Tapi dia tidak
menyerah. Dia ingin memenuhi janjinya padamu. Aku tidak pernag melihat dia
begitu bahagia menerima kemenangan di Takshila kecuali ketika kau datang dan
meletakkan tanganmu di kepalanya. DIa jauh dari mu tapi dia masih menjadi anak
bagimu yang tidak seorangpun di istana ini bisa menggantikannya." Aku tahu anda
marah padanya karena dia telah mengambil keputusan besar menentang tradisi. Aku
tahu ini akan mempengaruhi kas negara. AKu ada di sana bersamanya. DIa bilang
dia akan bicara pada anda lebih dulu di saat yang sama. Dia tidak pernah berniat
untuk tidak menghormati atau tidak mematuhi anda."
Bindu heran mendengar pembelaan Kaurvaki pada Ashoka, "apakah
kau sudah selesai? Sangat mengagumkan caramu bicara untuk membelanya. katakan
pada yahmu kalau aku ingin bicara padanya." Kaurvaki menurut. Dia segera pergi
untuk memanggil ayahnya. Dharma brdiri di luar dengan gugup. DIya di tanganya
terjatuh ketika dia akan melangkah pergi. Bindu mendengar suara dan terkejut. DI
amelihat Dharma.
Ashoka sedih karena telah melukai ayahnya, "bagaimana aku akan
memperbaikinya? Aku melakukan itu demi orang lain. AKu tak punya motif pribadi
atau keinginan untuk melukai ayah. Aku berharap aku bisa menjelaskan semua ini
padanya." Prajurit datang, memberitahu kalau Samrat memanggil semua orang ke
kamarnya, termasuk Ashoka. Ashoka terlihat bingung, "sesaat lalu dia tak mau
melihat wajahku..."
Nikator dan Mir menyusun rencana untuk menyerang Magadha, "kita
akan menyerang dari 2 sisi. Utusanku akan pergi lebih dulu untuk membawa
pesanku. Mereka akan terpecah perhatiannya dan kita akan bisa menyerang mereka
dengan mudah. Bindu tidak akan menduga kalau aku tahu apa yang dia lakukan pada
Helena. AKu tidak akan mengampuni dia. Seluruh keturunan Maurya harus mati pada
hari Holika Dahan."
Mir mencemaskan Ashoka, "apapun bisa terjadi kalau dia ada di
sana. Dia bisa mencium bahaya dari manapun juga. Bagaimana kalau dia meminta
ayahnya agar tidak mengizinkan kau masuk?" Nikator menjawab, "ada Siamak dalam
istana. Dia akan menemukan jalannya. Tak ada seorangpun yang bisa menghentikan
aku untuk mengakhiri keturunan Maurya." Mir berkat akalau dirinya juga ingin
balas dendam pada Bindu atas kematian Noor dan penghinaan yang dia terima, "aku
akan membuat dia buta." Nikator ingin segera membuat rencana mereka terlaksana
secepatnya.
Dharma sudah ada di kamar Bindusara ketika Ashoka datang. Bindu
dengan nada putus asa bertanya pada Ashoka, "berpa banyak lagi kau akan
menghina aku? Puteri Kalinga datang padaku, mengatakan kalau aku tidak mengeri
anakku sendiri. Dia memberi ceramah tentang kebaikanmu, sifat tidak mementingkan
diri dirimu..." Ashoka menyahut, "aku tidak menyuruhnay melakukan itu. Tapi aku
yakin, dia tidak melakukan itu dengan niat yang tidak baik." Bindu
bertanya-tanya, "apakah kau pikir aku punya niat buruk?" Dharma menyela, "waktu
yang tidak tepat memutar balikan kebaikan dan keburukan."
Semua orang berkumpul di kamar Bindu. Ada Cahru, Shushim
SIamak, mahamatya dan Jagannath. Pada Jagannath bindu meinta maaf, "...karena
telah menunda untuk memenuhi janjiku padamu. Aku terlibat dengan masalah
internal. Aku berjanji padamu kalau aku akan membantumu mendapatkan kembali
kerajaanmu. Kini saatnya kau dan puterimu kembali ke Kalinga." Bindu menyuruh
Mahamatya mempersiapkan pasukan untuk mengantar mereka pulang, "bagi dua
pasukan. Separuh tinggal di patliputra dan sisanya ikut mereka ke Kalinga."
Charu bertanya, "bagaimana kau akan memimpin mereka dalam
kondisi seperti ini?" Bindu memerintahkan Ashoka agar memimpin pasukan Magadha,
"kau telah menang di Takshila sendirian dan meminta posisi Yuvrajj. Kini saatnya
bagimu untuk melaksanakan tugasmu. Kalinga punya keyakinan pad aAshoka. AKu
yakin kau bisa mengalahkan Keval Math dan mengembalikan tahta pada Maharaj
Jagannath. Kau harus berada di sana saat Rang Pachmi. Jagannath harus
mendapatkan kembali posisinya di hari dia kehilangan posisi itu."