Sinopsis Ashoka Samrat episode 283 by Meysha lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 283 by Meysha lestari. Amadhya memperketat keamanan di sekitar istanaa. Seseorang telah mengawasi semua itu dan melaporkannya pada Ashoka dan penduduk Takshila tentang rencana Kichak, "akan ada 4 lapis pengamanan di sekitar Kichak."

Amadhya memberi perinta pada para prajurit untuk memastikan kalau tak ada seorangpun yang bisa masuk ke zona yang dia perintahkan. Amdhya melempar bunga ke tanah sebagai tanda. Para prajurit segera mengambil posisinya. Melihat itu Amadhya sedikit lega.

Kaurvaki memberitahu shoka agar waspada, "kita mungkin harus membayar mahal jika kita sampai membuat kesalahan, meski sekecil apapun.." Anand bertanya pada Ashoka, "apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Ibu Arjun mendoakan Ashoka. Komandan pasukan melihat itu dan menamparnya, "apakah kau tidka mendengar perintah Mahanayak? Tak boleh ada yang menyebut nama lain selain nama Mahanayak." Para prajurit di kerahkan untuk itu. Semua orang berdoa untuk Ashoka. Ibu Arjun menolak untuk menyebut nama Kichak, "kau sudah dekat engan kejatuhanmu karena kau membela Kichak." Bhairav berkeras agar ibu arjun dan yang lainnya berdoa pada Kichak. Tiba-tiba dia menedngar seseorang meneriakan nama dewa Syiwa. Bhairav menoleh dengan kaget. Dia Ashoka. Ashoka terus mengulang menyebut nama Syiwa di depan semua orang sambil menatap Bhairav tepat di matanya.

Kichak menunjukan sebuah patung yang tertutup kain pada Dharma, "pengorbananmu akan menjadi  Abhiseka untuk patung yang agung ini." Seorang prajurit memanggil Kichak dengan panik. Kichak menoleh dan terkejut melihat mayat Bhairav tergantung di pohon. Setetes darah membasahi Kichak. Dharma berkata, "anakku telah melakukan Asbhisekamu dengan darah komandanmu." Kichak dengan geram menyahut, "hanya tinggal 2 hari saja..." Dharma mengatakan kalau Kichak masih tidak mengeri bahwa kematiannya sudah dekat.

Drupad melihat anjingnya duduk di sudut. Dia mengambil makanan dari tangan pelayan dan mengulurkannya pada anjing itu. Anjing itu teroda oleh makanan yang di sodorkan Drupat danmelepas gigitan nya pada surat itu. Dia membuka gulunga kertas itu dan membacanya. Drupad terkejut.

Ashoka berada di kamar ibunya. Dia menatap Diya dan berkata, "diya ini adalah simbol ibuku dan cintanya." Dia meleingkarkan tanganya di sekitar diya itu sambil berkata, "aku berjanji aku akan mengakhiri kebiadaban Kichak dalam Maha Shivratri ini. Dari sini aku akan mengembalikan kehormatandan harga diri wargaku. AKu tidak akan mati sampai aku membebasakan mereka dari rasa takutnya..." Ashoka juga berjanji kalau dirinya tidak akan membiarkan pengorbanan mereka yang mati saat berperang menentang Kichak menjadi sia-sia.

Drupat terkejut, "kak Ashoka masih hidup? Kichak telah menawan ibu Dharma? Ayah tidka tahu apa-apa tentang ini. Aku harus memberitahunya. Dan dia akan memberi pertolongan pada mereka." Seorang pelayan menawarkaann laddo pada Drupat, tapi drupad tidak mengubrisnya. DIa berlari untuk menemui ayahnya.

Charu, Shushim dan Helena sangat cemas karena belum menemukan surat itu. Shushim berkata kalau dirinya benar, "kita seharusnya tidak berharap terlalu banyak sebelum sesuatu menjaid nyata." Charu berkata kalau mereka masih punya waktu dan akan mencarinya terus.

Siamak sangat marah melihat semua orang mempersiapkan penobatan Shushim. Drupad bertanya pada Siamak tentang Bindusara, "aku harus menyapaikan pesan yang sangat penting." Siamak tidak menyahut dan peri tanpa rasa tertarik.

Bindusara sangat merindukan Dharma, "aku berharap kau ada di sini bersamaku hari ini. Segala sesuatunya tidak akan menjadi begini sulit." Bindu bernajak pergi. Drupad datang. Dia tidak bertemu dengannya. tapi DRupad tidak menyerah, dia terus berusaha mencari. Drupad melihat Bindu di koridor, dia berteriak memanggil, tapi Bindusara tidak mendengarnya.

Bagikan :
Back To Top